Ternyata ini Surat dari Mendikbud, Anies Baswedan yang dikirim ke akun Padamu Negeri
Tolong bantu saya membacanya!
hehehe
Untuk Sobat Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang belum sempat baca di akunnya, silakan baca dibawah ini:
Surat untuk Ibu dan Bapak Guru Dari Mendikbud
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,
Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat,
bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak
sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah,
saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah
mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati.
Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima
kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.
Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru
adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan
terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik
masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua
menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas,
di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala
kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk
anak-anak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan
bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.
Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah
pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui
bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru
memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa
cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita
memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri,
kita harus meninggikan dan memuliakan guru. Pemerintah di semua level
harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara
tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di
semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian,
kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus
dituntaskan.
Meskipun demikian, dibalik semua permasalahan yang
ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru,
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan kita. Setiap hari
Ibu dan Bapak Guru menemui wajah masa depan Indonesia, dan di
ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong
tetapi juga untuk memenangkan masa depan.
Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi.
Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih
banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala
kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak
guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal
kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang;
hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.
Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar
fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar
di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan
dan terbangunkan. Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan
pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan
kualitas manusia.
Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk
melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah.
Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan
tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya
mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa
depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik
adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah
tanggung jawab setiap orang terdidik.
Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk
membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita
terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada
Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu
lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk
ikut terlibat, memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan
kita.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,
Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia
pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret
Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona
berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa
nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang
guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala
Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai
figur-figur bersih dan terpuji karakternya.
Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak
anak-anak kita akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi
sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi
kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran
hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut persoalan harkat dan
martabat kemanusiaan.
Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid
itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa
bertutur, "Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru".
Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut. Ibu dan Bapak Guru mungkin saja
tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa
melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala
untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang tiada
henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter
mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas.
Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan
dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu
dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani
oleh murid-murid dan lingkungannya.
Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, saya sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama
pemerintah, saya sampaikan terima kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita
teruskan. Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi
atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia
sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur,
lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru
memegang peran penting. Kelak Ibu dan Bapak dapat berkata, "Saya disana,
saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik.
Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah
Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan."
Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru.
Salam hangat,
Terimakasih anda telah berkunjung dan membaca artikel tentang Ternyata Ini Isi Surat Mendikbud (Anies Baswedan) Di Akun Padamu Negeri semoga bermanfaat.
Salam
dokterdapodik
Ditulis Oleh : Unknown
Terimakasih ya telah berkunjung dan membaca artikel tentang Ternyata Ini Isi Surat Mendikbud (Anies Baswedan) Di Akun Padamu Negeri. Tinggalkan jejak anda dengan berkomentar di kolom komentar dibawah postingan ini. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel ini jika bermanfaat, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya: Ternyata Ini Isi Surat Mendikbud (Anies Baswedan) Di Akun Padamu Negeri . Terima Kasih.
0 komentar:
Post a Comment