Dokter Dapodik mengucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Sahabat Operator maupun Pengunjung secara umum lainnya. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan Blog ini. Semoga bermanfaat...

INFO KEMDIKBUD: SASARAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) LEBIH LUAS DARI BSM

Sasaran PIP Lebih Luas dari BSM

Yuditira WW
Yudistira Wahyu Widiasana, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, saat menyampaikan paparannya tentang Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Tahun 2015.
Bogor (Dikdas): Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan penyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Penyempurnaan ini dapat dlihat dari sasaran PIP yang lebih luas dibandingkan BSM. Bila BSM hanya menjangkau siswa yang berada di sekolah, maka PIP ini, selain menjangkau siswa juga menjangkau anak-anak usia sekolah yang putus sekolah dan mengajak mereka untuk kembali sekolah.
“Yang membedakannya adalah PIP ini diusahakan dapat menarik anak usia sekolah yang putus sekolah agar kembali sekolah, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal,” ujar Yudistira Wahyu Widiasana, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, saat menyampaikan paparannya tentang Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Tahun 2015 pada acara Training of Trainers (TOT) Sistem Pendataan Pendidikan Dasar Angkatan Pertama di Hotel Arnava, Jl. KH. Soleh Iskandar Nomor 5 Bogor, Jawa Barat, Senin malam, 23 Maret 2015.
Lebih jauh, Yudistira menjelaskan perbedaan BSM dengan PIP melalui skema di bawah ini:

Bantuan Siswa Miskin (BSM)
Program Indonesia Pintar (PIP)
Menjangkau rakyat miskinMenjangkau rakyat miskin dan rentan miskin
Hanya mencakup peserta didik yang sekarang di sekolahJuga mencakup anak usia sekolah yang (1) tidak melanjutkan sekolah, (2) putus sekolah, dan (3) anak penyandang masalah kesejahteraan sosial
Berlaku di sekolah formal/madrasahBerlaku juga di pesantren, pusat kegiatan belajar masyarakat, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga kursus dan pelatihan (termasuk balai latihan kerja)
Tidak menghimbau anak yang tidak bersekolah untuk bersekolahMenghimbau sekolah untuk menerima kembali anak yang tidak bersekolah

“Jadi, tujuan PIP ini agar anak-anak usia SD sampai dengan SMA itu mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah. Ini juga dalam rangka mendukung program wajar 12 tahun,” jelas Yudistira.

Sasaran PIP
Yudistira mengatakan bahwa sasaran PIP hampir 40 persen dari total siswa jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
“Untuk SD 10,6 juta, SMP 4, 6 juta, SMA 1,6 juta dan SMK 2,1 juta. Total ada 19,2 juta anak usia SD sampai SMA yang jadi sasaran PIP. Lalu, untuk sasaran SMK yang lebih besar dibanding SMA, itu karena menurut data, disinyalir anak-anak dari keluarga miskin itu banyak yang sekolah di SMK sehingga alokasinya lebih besar,” ujar Yudistira.
Yudistira menambahkan, 4,9 juta dari total sasaran sebesar 19,2 juta itu dialokasikan bagi anak-anak yang berada di luar sekolah.
“Namun pada saat raker, DPR kurang berkenan dengan jumlah 4,9 juta itu karena kesulitan melakukan pendataan terhadap anak-anak di luar sekolah. Dan kemarin itu berkembang diskusi di TNP2K tentang bagaimana kalau sekolah melakukan pendataan anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah di radius tertentu dari sekolahnya. Misalkan 1 km dari sekolahnya. Tapi kan implikasi lain dari itu adalah adanya anggaran yang harus dialokasikan. Jadi ini belum diputuskan. Sehingga pada saat itu terjadi kesepakatan dengan DPR, bahwa dari 4,9 juta untuk anak di luar sekolah itu dikurangi 1,3 juta. Jadi alokasinya tinggal 3,6 juta untuk anak-anak di luar sekolah. Sehingga total sasaran  sebesar 19,2 juta itu menjadi 17,9 juta,” kata Yudistira.
Terkait dengan PIP ini, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Hamid Muhammad, mengatakan bahwa sekolah harus mengakomodir siswa dari keluarga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS), meski jumlah anak yang bersekolah di sekolah tersebut ada lima anak.
“Dalam satu keluarga misalnya ada lima anak, dan lima anak ini bersekolah di tempat yang sama, maka lima-limanya harus dimasukkan semua. Jadi kalau di Sumatera Barat itu ada rumah gadang, dan kepala keluarganya pemegang KPS, maka otomatis anak, cucu, dan bahkan kalau ada cicitnya itu juga masuk dalam PIP,” tegas Hamid Muhammad.
Sementara itu, terkait dengan penyaluran PIP, Hamid optimis penyalurannya tidak akan banyak salah sasaran karena akan mengandalkan data dari Dapodikdas.
“Dalam Dapodikdas, kalau pun meleset itu tidak akan banyak. Jadi ini yang akan kita lakukan,” kata Hamid.*


Sumber:  dikdas.kemdikbud.go.id


Ditulis Oleh : Unknown

Terimakasih ya telah berkunjung dan membaca artikel tentang INFO KEMDIKBUD: SASARAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) LEBIH LUAS DARI BSM. Tinggalkan jejak anda dengan berkomentar di kolom komentar dibawah postingan ini. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel ini jika bermanfaat, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya: INFO KEMDIKBUD: SASARAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) LEBIH LUAS DARI BSM . Terima Kasih.


1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Balai Edukasi said...

4 CARA DATA DAPODIK 100 % BERHASIL
<a href="http://infokepegawaian.blogspot.com/2014/03/cek-info-tunjangan-disini-mumpung-lancar.html”> <b> Cek Info Tunjangan Guru</b> </a>

INFO KEMDIKBUD: SASARAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) LEBIH LUAS DARI BSM